Bisniscom, JAKARTA - Pada 31 Juli 1971, perjalanan Kereta api Parahyangan tujuan Jakarta Gambir - Bandung diresmikan. Kereta api Argo Parahyangan dalam penamaannya mengandung dua kata, yaitu "Argo" dan "Parahyangan". Kereta api ini merupakan kereta api hasil peleburan KA Argo Gede dan Parahyangan, yang telah dihentikan pengoperasiannya. KA Harina [[ 250px]] Dibuka n/a Pelayanan DAOP II Bandung BD No KA 73 - 76 Jarak Tempuh BD-CKP-SMT-SBI PP km Kelas Eksekutif, Bisnis dan Ekonomi Stasiun Terminus Surabaya Pasar Turi SBI & Pasar Senen PSE Dipo BD Kereta api Harina adalah kereta api kelas campuran yang terdiri dari kelas Eksekutif, Bisnis, dan Ekonomi AC yang melayani Surabaya Pasar Turi - Bandung Hall Via Semarang Tawang dan sebaliknya melalui jalur utara. Pengoperasian Beroperasi sejak 20 Mei 2003, KA ini menjadi primadona untuk jalur Bandung - Semarang. Apalagi, pada zaman itu, kereta yang digunakan oleh Harina masih baru dari PT Inka K1 025xx, sekarang K1 0 02 xx. Rangkaian ini "satu angkatan" dengan rangkaian KA Argo Muria yang diproduksi tahun 2002 juga. KA Harina awalnya dioperasikan oleh Daop IV Semarang. sekarang Daop II Bandung Nama Harina diambil dari bahasa Sanskerta yang artinya adalah "kijang". Harina berangkat dari Bandung malam hari pukul dan berangkat dari Pasarturi sore hari pukul Rute yang dilewati cukup unik, dari Bandung tidak ke arah timur tidak seperti Kereta api Argo Wilis, Kereta api Turangga, dan Kereta api Mutiara Selatan yang melewati Tasikmalaya, Banjar, Kroya, Kutoarjo, Yogyakarta, Solo, Madiun, Kertosono, Jombang, Mojokerto, dan tiba di Gubeng, tetapi ke arah barat menuju Cikampek, sampai Cikampek kemudian lokomotifnya diputar dan terus berbalik ke arah timur melewati Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang, Ngrombo, Cepu, Bojonegoro, Lamongan, dan berakhir di Stasiun Surabaya Pasarturi. Hal ini lah yang menyebabkan KA Harina "berjalan mundur" di petak antara Cikampek - Bandung, layaknya kereta api Ciremai Ekspres. Harina sesungguhnya merupakan penerus dari kereta api yang pernah melayani rute Bandung - Semarang sebelumnya, yaitu Kereta api Mahesa. Namun rute Mahesa berbeda dengan Harina, yaitu dari Bandung ke arah timur menuju Tasikmalaya, Banjar, kemudian Kroya. Di Kroya, lokomotifnya diputar dan kereta melanjutkan perjalanan melalui Purwokerto, Prupuk, dan dari sini mengambil jalur ke arah utara menuju Tegal lewat Slawi. Rangkaian Mahesa terdiri dari campuran kereta api bisnis dan eksekutif. Mahesa rupanya tidak berumur panjang, penyebabnya antara lain inefisiensi jarak jarak melewati Kroya sampai Tegal ini terlalu panjang dan respon penumpang demand yang tidak terlalu menggembirakan. Kereta api ini kemudian dihentikan pengoperasiannya. Setelah melalui evaluasi, kemudian diluncurkan kereta api Harina yang rutenya diubah melewati utara Cikampek - Cirebon sehingga lebih efisien. Sejak bulan Agustus 2010, KA Harina menambah beberapa gerbong kelas bisnis dalam setiap perjalanannya. Melihat tingkat okupansi yang cukup tinggi, PT Kereta Api Indonesia Persero menambah jadwal perjalanan KA ini per tanggal 12 Februari 2011 dengan jadwal WIB dari kedua Stasiun Keberangkatan KA Harina dengan bernama Harina pagi dengan jadwal reguler pagi. Ternyata KA Harina Pagi memiliki okupansi penumpang yang jauh lebih rendah. Yakni hanya 40-60% saja kursi yang terisi. Akhirnya per 1 Oktober 2011 KA Harina pagi dihapus dari Gapeka. Mulai tanggal 1 Maret 2013, KA Harina & Harina Pagi dilebur menjadi satu sehingga disebut dengan KA Harina saja. Rutenya pun diperpanjang hingga Stasiun Surabaya Pasarturi, pasca-dinonaktifkannya Kereta api Rajawali jurusan Semarang Tawang - Surabaya Pasarturi. Kepemilikan kereta ini pun sekarang berubah dari Daop IV Semarang menjadi Daop II Bandung, dan dengan dimutasinya KA Harina, beberapa KA eksekutif milik dipo Semarang Poncol dimutasi ke dipo Bandung, tetapi KA Harina yang asli buatan 2002 justru kini digunakan untuk KA Argo Muria/Sindoro. Sejak menjadi KA milik Daop II, KA ini menjadi jarang membawa KA eksekutif yang aslinya yaitu batch 2002, namun menjadi sering membawa KA eksekutif yang sudah tua, karena seringnya menggunakan rangkaian "sisa" di Dipo. Tetapi, dalam rangkaian KA Harina saat ini, terdapat keunikan, yakni pada 2 kereta eksekutif yang biasa dipakai di KA ini memiliki posisi toilet yang terbalik, meskipun gerbong eksekutif tersebut menjadi sering dialokasikan di kereta lain. Stanformasi Berikut ini Rangkaian KA Harina Bandung - Surabaya Pasar Turi 1 Lokomotif CC201/CC203/CC206 Dipo Induk BD atau Dipo Induk SDT 1 Kereta Bagasi B BD 1 Kereta Ekonomi AC PSO K3 BD 2 Kereta Bisnis AC K2 BD 1 Kereta Makan M1/KM1 4 Kereta Eksekutif K1 BD 1 Kereta Pembangkit P Surabaya Pasar Turi - Bandung 1 Lokomotif CC201/CC203/CC206 Dipo Induk BD atau Dipo Induk SDT 1 Kereta Bagasi B BD 1 Kereta Ekonomi AC PSO K3 BD 2 Kereta Bisnis AC K2 BD 1 Kereta Makan M1/KM1 4 Kereta Eksekutif K1 BD 1 Kereta Pembangkit P Jadwal Perjalanan Jadwal Kereta api Harina sesuai GAPEKA 2017 KA 73/76 Harina Surabaya Pasar Turi - Semarangtawang - Cirebon - Cikampek - Bandung Stasiun Kedatangan Keberangkatan Surabaya Pasar Turi SBI - Lamongan LMG Babat BBT Bojonegoro BJ Cepu CU Ngrombo NBO Semarangtawang SMT Semarangponcol SMC Ls Pekalongan PK Tegal TG Cirebon CN Jatibarang JTB Ls Haurgeulis HGL Ls Cikampek CKP Purwakarta PWK Cimahi CMI Bandung BD - KA 75/74 Harina Bandung - Cikampek - Cirebon - Semarangtawang - Surabaya Pasar Turi Bandung BD - Cimahi CMI Purwakarta PWK Cikampek CKP Haurgeulis HGL Ls Jatibarang JTB Ls Cirebon CN Tegal TG Pekalongan PK Semarangponcol SMC Ls Semarangtawang SMT Ngrombo NBO Cepu CU Bojonegoro BJ Babat BBT Lamongan LMG Surabaya Pasar Turi SBI - Insiden Pada tanggal 21 Oktober 2010, kereta api Harina menerjang longsor di Jatiluhur, Purwakarta, pukul Tidak ada korban jiwa, namun perjalanan kereta terhambat karena posisi lokomotif dan gerbongnya yang melintang terhadap rel.[1] Pada tanggal 1 September 2011, kereta api Harina menabrak angkot di Cibogohilir, Plered, Purwakarta. Satu orang tewas seketika dalam kejadian tersebut.[2] Pada tanggal 4 Maret 2013, kereta api Harina menabrak tiga orang di perlintasan Desa Banjaran, Baureno, Bojonegoro, hingga tewas seketika. Ketiga korban itu mengendarai sepeda motor dengan nopol S 6560 DM. Ketiga korban mengalami luka parah di kepala, wajah, serta patah di kaki dan tangan.[3] Pada tanggal 6 April 2014, kereta api Harina menabrak Toyota Kijang Innova yang membawa rombongan pengantin di Desa Jatigede, Sumberejo, Bojonegoro. Ada tiga mobil yang beriring-iringan, dan Innova yang ke-3 itu dihantam oleh Harina saat menyeberang rel. Dua orang tewas saat kejadian tersebut.[4] Pada tanggal 11 April 2015, kereta api Harina menabrak truk tronton bermuatan kayu yang dikemudikan oleh Sutaji 60, warga Banjarsari, Trucuk, Bojonegoro karena mogok di perlintasan. Tiada korban jiwa dalam insiden ini, namun bangkai truk tercecer sejauh 100 meter.[5] Pranala luar Situs resmi PT Kereta api [1] {{{header}}} {{{body}}} ↠Kompas KA Harina Anjlok di Jatiluhur ↠AntaraNews KA Harina Tabrak Angkot, Satu Tewas ↠Detik Tiga Nyawa Melayang Dihantam KA Harina ↠Detik Polisi Masih Selidiki Penyebab Laka Innova vs. KA Harina Tewaskan 2 Orang ↠BeritaJatim Kereta Harina Tabrak Truk Bermuatan Kayu di Bojonegoro Subkelas dengan harga termahal biasanya memiliki posisi yang strategis, yaitu di gerbong tengah rangkaian kereta. Penumpang bisa lebih mudah naik dan turun menuju pintu keluar stasiun. Selain itu, biasanya juga dekat dengan gerbong makan. Jadi, penumpang akan lebih mudah untuk memesan makanan atau minuman. Perlu dicatat, penerapan sub kelas
Informasi tentang KA HarinaKereta Api Harina perjalanan antara Bandung BD dan Semarang SMT. Kereta Api Harina merupakan kereta api yang melayani jurusan Surabaya Pasarturi - Bandung dan memiliki kelas eksekutif dan bisnis. Nama kereta api ini berasal dari kata dalam bahasa Sanskerta, yaitu Harina yang memiliki arti kijang. KA Harina mempunyai rute yang cukup unik yaitu dari Bandung ke Surabaya tidak menuju ke arah timur melainkan ke arah barat dahulu menuju Cikampek, setelah itu barulah arah lajunya diputar ke arah timur. KA Harina merupakan kereta penerus dari kereta api sebelumnya, yaitu KA Mahesa. Namun rute KA Mahesa dan KA Harina sedikit berbeda. KA Harina melayani rute Bandung -Surabaya, sedangkan KA Mahesa hanya melayani rute Bandung - Semarang. Sayangnya KA Mahesa tidak berumur panjang karena jarak yang ditempuh terlalu jauh dan kurangnya respon positif dari masyarakat. Karena hal tersebut akhirnya KA Mahesa digantikan dengan KA Harina dahulunya hanya menyediakan layanan eksekutif saja. Barulah pada tahun 2010 ditambahkan layanan untuk kelas bisnis. Dahulunya kereta api ini mempunyai dua jam pemberangkatan, yaitu jam pagi dan jam malam. Namun ternyata untuk jam pagi kurang begitu diminati, terbukti hanya sekitar 40-60% saja kursi yang terisi. Menanggapi hal tersebut akhirnya pada tanggal 1 Oktober 2011, KA Harina Pagi dihapus. Mulai tanggal 1 Maret 2013, KA Harina Pagi dan KA Harina disatukan namanya menjadi KA Harina saja. Untuk rutenyapun diperpanjang hingga Stasiun Surabaya Pasarturi sebagai ganti dari KA Rajawali yang dinonaktifkan karena minimnya penumpang. Selama menempuh perjalanannya, KA Harina hanya berhenti di stasiun besar saja, yaitu Cikampek, Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang, Cepu dan Bojonegoro. Gambar Kereta Api Harina
Promoyang bernama Promo Merdeka ini dihadirkan untuk menyemarakkan momen kemerdekaan HUT RI ke-77 tanggal 17 Agustus 2022.. Oleh karenanya tarif tiket yang diberikan serba angka 7, di mana tiket kereta api kelas eksekutif hanya dibanderol Rp 170.000, kelas bisnis hanya Rp 77.000, dan kelas ekonomi hanya Rp 17.000.. Untuk dapat memanfaatkan promo tiket kereta api ini, yuk simak apa saja syarat
Sub Kelas Kereta Api – Kereta api pada biasanya digunakan sebagai transportasi andalan saat hendak berliburan dan mudik dengan destinasi di pulau Jawa. Selain keamanan, kereta api menawarkan kecepatan karena pada dasarnya kereta tidak berhenti. Lalu kereta api juga mempunyai tarif terjangkau. Kereta api mempunyai kelas dan sub-kelas yang membedakan fasilitas dan juga tarif. Yuk mengenal sub-kelas dan kelas kereta api di Indonesia Jenis-jenis kelas kereta api Kelas Ekonomi AC Kereta Api Indonesia – Sumber gambar Republika Bedasarkan kelasnya, kereta api dibagi menjadi tiga yaitu Eksekutif, Bisnis, dan Ekonomi. Jenis kelas kereta berbeda dari jaman dulu. Sekarang, ketiganya sama-sama menawarkan kenyamanan karena memiliki fasilitas AC di dalam gerbong lalu sudah tidak boleh merokok di dalam gerbong. Perbedaan kelas kereta api Ada empat perbedaan yang bisa dilihat dalam kelas kereta. Perbedaan pertama adalah pada harga tiket. Harga tiket eksekutif lebih mahal. Kedua adalah fasilitas gerbong penumpang. Kereta eksekutif biasanya menyediakan bantal dan selimut. Ketiga kualitas tempat duduk, keempat waktu tempuh. Kereta eksekutif lebih cepat karena sedikit stasiun yang disinggahi Pembagian sub-kelas kereta api Selain kelas kereta, ternyata kereta api juga mempunyai sub-kelas kereta api. Sub-kelas adalah zona di dalam gerbong kereta api. Sub-kelas kereta api memang tidak mempunyai fasilitas lebih. Namun, masing-masing sub-kelas kereta api mempunyai harga berbeda. Eksekutif Kelas Eksekutif – Sumber gambar Sindo Pada kelas eksekutif, sub-kelas kereta terbagi menjadi lima yaitu A, H, I, J dan X dimana sub-kelas A memiliki harga termahal dan sub-kelas X umumnya adalah tarif promo. Sub-kelas A biasanya berada di gerbong tengah sehingga dapat naik dan turun dengan mudah. Bisnis Kelas Bisnis Kereta Api Indonesia – Sumber gambar Detik Kelas bisnis mempunyai lima sub-kelas kereta yaitu B, K, N, O dan Y. Sub-kelas B memiliki harga tertinggi dan Y merupakan tarif promo. Sama seperti sub-kelas eksekutif, sub-kelas B biasanya berada di gerbong tengah dan dekat dengan gerbong makan. Ekonomi Kelas Ekonomi AC Kereta Api Indonesia – Sumber gambar Republika Kelas ekonomi juga memiliki lima sub-kelas kereta yaitu C, P, Q, S dan Z. Sub-kelas C memiliki harga tertinggi, sub-kelas S harga terendah dan sub kelas Z adalah tarif promo. Sub-kelas C pada umumnya berada di gerbong tengah sehingga lebih nyaman karena minim goncangan. Tips memilih kelas dan sub-kelas kereta Untuk memiliih kelas dan juga sub-kelas kereta, kamu harus terlebih dahulu menentukan hal yang menjadi prioritasmu. Apakah kamu menginginkan kecepatan, kenyamanan atau harga murah. Untuk mendapatkan kecepatan dan kenyamanan kamu bisa memilih kelas Eksekutif dengan sub-kelas A. Sedangkan jika kamu hanya mementingkan harga murah, kamu bisa membeli kelas ekonomi ataupun mencari tiket promo. Setelah mengenal sub-kelas dan kelas kereta api di Indonesia, kamu memutuskan memilih sub-kelas dan kelas kereta api apa untuk liburan berikutnya? Tapi yang pasti, kamu bisa membeli tiket kereta api di Tokopedia loh. Jadi kamu nggak perlu capek-capek ngantri lagi!
Promoini berlangsung selama 7-17 Agustus 2022. Promo yang bernama Promo Merdeka ini dihadirkan untuk menyemarakkan momen kemerdekaan HUT RI ke-77. Oleh karenanya tarif tiket yang diberikan serba angka 7, di mana tiket kereta api kelas eksekutif hanya dibanderol Rp 170.000, kelas bisnis hanya Rp 77.000, dan kelas ekonomi hanya Rp 17.000. Web server is down Error code 521 2023-06-15 103751 UTC What happened? The web server is not returning a connection. As a result, the web page is not displaying. What can I do? If you are a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you are the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not responding. Additional troubleshooting information. Cloudflare Ray ID 7d7a2e1b7b700b88 • Your IP • Performance & security by Cloudflare ji2Xp.
  • 7y1hggoxu7.pages.dev/189
  • 7y1hggoxu7.pages.dev/70
  • 7y1hggoxu7.pages.dev/30
  • 7y1hggoxu7.pages.dev/496
  • 7y1hggoxu7.pages.dev/263
  • 7y1hggoxu7.pages.dev/198
  • 7y1hggoxu7.pages.dev/421
  • 7y1hggoxu7.pages.dev/405
  • kereta api harina kelas bisnis